Bantuan Tunai Pemerintah Eropa Untuk Negara Terpapar Covid19

Bantuan Tunai Pemerintah Eropa Untuk Negara Yang Terjangkit Virus Corona – Komisi Uni Eropa mengusulkan inisiatif bantuan baru sebesar € 100 miliar setara Rp 1.780 triliun (Rp 17.800) sebagai pinjaman kepada negara-negara anggota yang membutuhkan dana.

Dana ini akan disalurkan kepada perusahaan dan pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan akan meminjamkan dana bunga murah ke negara-negara anggota.

Program ini dimaksudkan untuk mendorong perusahaan mengurangi jam kerja karyawan daripada harus memberi PHK pekerja mereka. Pekerja akan lebih menerima jika ada kompensasi untuk jam kerja mereka. bet88

“Dalam krisis virus corona, dana ini sebuah respons bantuan besar. Setiap euro yang tersedia dalam anggaran Uni Eropa akan diarahkan untuk mengatasi setiap kendala dalam pekerjaan,” kata Presiden Komisi Ursula von der Leyen.

Bantuan Tunai Pemerintah Eropa Untuk Negara Yang Terjangkit Virus Corona

Pinjaman tersebut akan dijamin oleh negara-negara anggota dan diarahkan ke mereka sangat membutuhkan. Langkah bantuan ini masih membutuhkan persetujuan dari 27 anggota blok lainnya.

Negara-negara Uni Eropa telah berkomitmen bantuan dalam jumlah besar ini dapat membantu dan mendukung bisnis serta pekerja akibat krisis corona. Walaupun negara-negara Uni Eropa sedang mengalami resesi besar.

Uni Eropa telah melonggarkan defisit anggaran untuk perusahaan dan pekerja agar bisa meminjam lebih banyak. Bank Sentral Eropa juga berjanji akan menggelontorkan miliaran euro ke pasar keuangan untuk mencegah terjadinya krisis keuangan yangb baru.

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang didukung oleh para pemimpin Austria dan Belanda, menentang dana bantuan ini. Ada kekhawatiran bahwa dana pinjaman besar-besaran ini akan memicu naiknya jumlah utang masing-masing negara. Kekhawatiran ini muncul khususnya kepada Italia, yang telah terpukul paling parah oleh pandemi corona dan sudah memiliki utang yang demikian tinggi.

Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier, Kamis (2/3/2020), mengatakan Jerman kemungkinan perekonomiannya menyusut lebih banyak tahun ini dan belum pernah terjadi selama krisis keuangan global.

Sementara itu, angka pengangguran meningkat dengan cepat di Eropa. Di Spanyol, pengangguran pada Maret lalu naik 302.265 orang menjadi 3,5 juta, kenaikan terbesar dalam catatan negara. Jumlah karyawan Perancis angka pengangguran telah mencapai 4 juta orang.

Inggris, yang meninggalkan Uni Eropa awal tahun ini, mengatakan jumlah orang yang mengklaim tunjangan kesejahteraan kredit universal naik menjadi 950.000 selama dua minggu terakhir selama Maret lalu.

Sementara itu, angka pengangguran meningkat dengan cepat di Eropa. Di Spanyol, pengangguran pada Maret lalu naik 302.265 orang menjadi 3,5 juta, kenaikan terbesar dalam catatan negara. Jumlah karyawan Perancis angka pengangguran telah mencapai 4 juta orang.

Inggris, yang meninggalkan Uni Eropa awal tahun ini, mengatakan jumlah orang yang mengklaim tunjangan kesejahteraan kredit universal naik menjadi 950.000 selama dua minggu terakhir selama Maret lalu.

Dalam Konferensi Internasional Penggalangan Global melawan virus corona yang diprakarsai Komisi Eropa hari Senin (4/5), para pemimpin dunia menjanjikan dana 7,4 miliar Euro atau senilai 8,07 miliar dollar untuk mendanai pengembangan vaksin virus corona dan pengobatan Covid-19. Dana itu terkumpul hanya dalam waktu tiga jam.

Konferensi “Coronavirus Global Response” itu digelar di platform online dan dipimpin langsung oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Bertindak sebagai panitia antara lain Jerman, Norwegia, Prancis, Italia, Jepang dan Saudi Arabia. Berbagai negara dan organisasi internasional hadir, kecuali AS, Cina dan Rusia. Namun Cina mengisyaratkan keinginan berkontribusi dan mengirim duta besarnya di Uni Eropa berpartisipasi dalam konferensi.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dampak krisis ekonomi karena wabah virus corona ini belum pernah dihadapi sebelumnya pada masa modern.

“Sementara pandemi tak kenal batas dan kewarganegaraan, sebagian negara jelas terpukul lebih parah daripada yang lainnya. Dan kalau kita tidak bertindak tegas dan bersama-sama, pemulihan tidak akan merata dan perbedaan di antara negara-negara anggota akan meningkat. Karena itu saya sangat gembira karena para pemimpin pada malam ini menugaskan Komisi untuk membentuk tanggapan bersama kita terhadap krisis,” katanya.

Bantuan Tunai Pemerintah Eropa Untuk Negara Yang Terjangkit Virus Corona

Dana itu sangat diperlukan di negara-negara yang paling terpukul oleh wabah virus corona di Eropa, Italia dan Spanyol

Negara-negara yang sudah menyatakan akan menyumbang dana antara lain:

– Norwegia, 1 miliar euro, ditujukan kepada Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI)

– Kanada, 850 juta dolar, diumumkan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau

– Jepang, 800 juta dolar

– Jerman, 525 juta euro, diumumkan oleh Kanselir Angela Merkel

– Prancis, 500 juta euro, diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron

– Inggris, 388 juta poundsterling, diumumkan oleh Perdana Menteri Boris Johnson

– Belanda, €192 juta euro

– Spanyol, 125 juta euro, 50 juta euro untuk GAVI dan 75 juta untuk Coalition for Epidemic – Preparedness Innovations (CEPI)

– Italia, 100 miliar euro

– Swiss, 378 juta euro.

Masih perlu dana lebih banyak lagi

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan prakarsa ini mengumpulkan dana baik dari pemerintahan maupun dari individu di seluruh dunia, dan tidak hanya akan membantu mengembangkan vaksin dan perawatan Covid-19, melainkan juga memastikan bahwa “vaksin dan obat tersedia secara universal dengan harga terjangkau”.

Ursula von der Leyen menerangkan, dana awal ini “akan membantu memulai kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Namun dia juga menegaskan masih perlu dana “jauh lebih banyak” lagi dalam beberapa bulan mendatang. Dia mengumumkan sumbangan individu yang masuk hari Senin (04/05) antara dari bintang pop Madonna, yang menyumbang 1 juta euro.

“Lari cepat hari ini adalah awal yang baik untuk maraton kami,” kata Ursula von der Leyen seusai sesi konferensi selama tiga jam, yang menampilkan para pemimpin dunia dengan kontribusinya. Uni Eropa membuka sesi pengumpulan dana dengan kontribusi 1 miliar euro sebagai “upaya bersama yang menegaskan kontribusi negara-negara anggota Uni Eropa”.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji prakarsa Coronavirus Global Response dan menyatakan rasa terima kasihnya melalui Twitter ke setiap negara yang menyumbang.

“Ini adalah demonstrasi yang kuat dan menginspirasi solidaritas global,” katanya dan menambahkan: “Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama dan kita harus bersama-sama mengembangkan dan berbagi alat untuk mengalahkannya.”

AS punya prakarsa sendiri

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, AS tidak ikut serta dalam konferensi itu karena sudah menjadi “pemimpin global dalam bantuan luar negeri COVID-19”, namun menyatakan menyambut baik prakarsa ini.

“Banyak organisasi dan program yang berjanji konferensi ini untuk mendukung sudah menerima dana dan dukungan yang sangat signifikan dari pemerintah AS dan sektor swasta,” kata pejabat AS yang menolak disebut namanya itu kepada kantor berita AFP.

Sebelumnya AS sudah mengumumkan proyek vaksin sendiri yang disebut “Operation Warp Speed,” yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan vaksin. Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan penyesalannya bahwa AS “telah memilih untuk tidak menghadiri konferensi”.